Tampilkan postingan dengan label Robotika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Robotika. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Maret 2010

Robot Mikro yang Bekerja di Dalam Tubuh

microchip

Ilmuwan di Korea telah membuat robot-robot kecil untuk bisa menjelajahi tubuh manusia dan digerakkan oleh otot jantung.

Sukho Park di Chonnam National University, Korea, dan rekan-rekannya telah merancang sebuah robot-mikro yang digerakkan oleh sel. Tim Park membuat robot tersebut dengan menumbuhkan jaringan otot jantung dari sebuah tikus, pada kerangka-kerangka robot kecil yang dibuat dari polidimetilsiloksana (PDMS). PDMS merupakan polimer biokompatibel sehingga membuat robot tersebut cocok digunakan dalam pengaplikasian biomedik.

Yang istimewa pada robot-robot ini, kata Park, adalah mereka tidak memerlukan suplai energi eksternal. Tetapi sel-sel otot jantung yang berelaksasi dan berkontraksi yang memberikan energi. Sel-sel otot jantung sendiri mendapatkan energinya dari sebuah medium kultur glukosa. Sel-sel yang berdenyut sendiri ini memungkinkan robot tersebut menggerakkan keenam kakinya.

Robot ini memiliki tiga kaki depan yang pendek (panjang 400 mikrometer) dan tiga kaki belakang yang lebih panjang (panjang 1200 mikrometer), semuanya terpasang pada sebuah badan segiempat. Pada saat sel-sel jantung berkontraksi, kaki belakang yang lebih panjang menekuk ke dalam. Ini menghasilkan perbedaan gesekan antara kaki depan dan kaki belakang, yang menekan robot bergerak maju. Para peneliti mengukur kecepatan rata-rata robot ini sekitar 100 mikrometer per detik.

Park mengatakan robot-robot yang mirip kepiting ini bisa digunakan di dalam tubuh untuk membersihkan rongga atau pembuluh yang tersumbat, dengan melepaskan sebuah agen untuk membersihkan penyumbatan yang mereka lalui.


Sumber: thefutureofthings.com

THE MULE, Sang Robot Tentara

image0023

Tanpa menghiraukan penilaian Anda mengenai kualitas storyline atau skenario, Anda harus mengakui bahwa program TV “Knight Rider” telah membantu menanam konsep self-driving pada mobil-mobil ke dalam kesadaran publik. Setelah Kitt, mobil yang dapat mengemudi sendiri, kembali ke layar kaca pada tahun 2008, dan dengan keberhasilan dari robot mobil di DARPA Urban Challenge, otonom mobil tampaknya jauh lebih masuk akal. Sekarang, lawan yang ideal dari intelijensi Kitt, kita dapat membandingkan Mustang GT500 dengan produksi Unmanned Ground Vehicle (UGV), MULE tentara US, atau kendaraan serbaguna Logistik, yang sedang dalam pengujian dan produksi. MULE yang sedang diproduksi oleh pihak Lockheed Martin di Grand Prairie, Texas, sebuah perusahaan yang lebih terkenal dengan perakitan fighter jets.

Setiap robot melihat dunia melalui sensor. UGV harus dapat merasakan berbagai jenis objek-mobil, di tanah lapang, pohon-pohon, orang, bangunan, persenjataan dan memiliki berbagai sensor untuk melakukan pekerjaan ini. Mereka juga perlu memahami di mana mereka dan ke mana mereka pergi.

Pertama, setiap UGV menggunakan beberapa bentuk Global Position System (GPS) dan pada beberapa jenis sistim pemetaan yang mengerti jalan dan daerah untuk posisi kendaraan dan rencana untuk pengambilan rute. Operator UGV yang menetapkan “titik arah”, atau titik-titik pada peta, yang menggambarkan rute yang akan diambil. Sementara robot pesawat atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dapat berjalan mengikuti petunjuk GPS.


3D Ladar

Kendala utamanya -menghindari sistem on board merupakan sistim 3D LADAR ( “Laser Radar”). Bagaimana cara kerjanya? Bayangkan sebuah cermin-cermin yang ada pada bola disko yang dihiasi oleh laser yang terang dan menyebarkan sinar laser ke segala penjuru. Setiap sinar yang mengenai benda atau tanah, dan ini tercermin kembali ke dalam sensor. Dengan pengukuran dalam waktu singkat yang diperlukan untuk lampu kilat untuk keluar dan kembali, LADAR membangun pandangan 3dimensi dari area di sekitar kendaraan, dan hal ini sangat akurat dalam hitungan pecahan ukuran inchi Ini merupakan sebuah antena laser 3D yang membuat puluhan kilatan dalam 1 detik.

Sistim onboard komputer menjalankan data ini dan mengklasifikasikan daerah-daerah di sekitar kendaraan sebagai tanah (kebanyakan datar), jalan (daerah yang datar dengan batu-batuan), pohon (deretan benda-benda yang tinggi dengan rangkaian dedaunan), kendaraan (benda kotak yang bergerak) dan manusia (orang atau benda lain yang seukuran, yang bergerak). Segala hal di luar itu, merupakan hambatan yang harus dihindari. Komputer dapat menetapkan ” nilai mobilitas ” untuk setiap daerah, misalnya, nilai 0 untuk jalan yang rata, nilai 10 untuk jalan bergelombang, kasar dan 1000 untuk daerah yang tajam, wilayah yang tidak dpt dilalui atau daerah yang terlalu banyak rintangan. Sebuah jalan – sistim perencanaan menemukan rute melalui daerah yang memiliki “nilai” sedikit, dan hasil ini adalah jalur yang paling efisien untuk dilalui.


Grid Okupansi

Salah satu tantangan teknologi dalam menavigasi UGV adalah untuk menggabungkan data rintangan dari LADAR dengan data GPS untuk membagi dunia menjadi benda bergerak dan tidak bergerak ones. Ini bukan tantangan yang mudah, seperti kendaraan yang bergerak sepanjang waktu, yang dapat melambung kembali pada jalan berlubang dan berpaling untuk menghindari rintangan. Sebuah Inertial Navigation System (INS) yang tepat sangat diperlukan; ini terdiri dari serangkaian accelerometers (yang mengukur gerakan) dan gyroscopes (yang mengukur putaran dan tikunagn). Banyak program komputer sangat cerdas yang mengarahkan ulang kendaraan, peta dan semua rintangan untuk menjaga mereka semua dalam sinkron. Teknisi robotika menyebut peta yang dihasilkan berupa “occupancy grid,” karena membagi dunia menjadi daerah yang dipenuhi oleh rintangan dan daerah-daerah yang bebas rintangan.


Penggabungan Multi-Sensor

image0043

Sama bergunanya seperti LADAR, ia tidak memberitahukan seluruh cerita. Salah satu properti yang dapat digunakan untuk membedakan orang lain dan kendaraan umum dari rintangan lainnya adalah keberadaan panas. Manusia memancarkan panas pada 98,6 derajat, dan mobil serta truk yang memancarkan panas lebih tinggi. Setelah semua itu, kita perlu UGV untuk membedakan semuanya. MULE UGV memiliki beberapa kamera terpasang di sekitarnya, yang memberikan penglihatan dalam beberapa modus, termasuk warna normal dan inframerah. Sebagai kendaraan para tentara, MULE harus dapat beroperasi di hampir semua daerah di segala cuaca.

Sensor lainnya meliputi sebuah sistem yang memerangi ID yang memberitahu teman jika ada musuh dan penempatan susunan akustik yang dapat memberitahu operator jauh dimana arah datangnya kendaraan yang kecil yang bersenjata.


Telepresence Firepower

Terdapat tiga varian dari MULE yang sedang dikembangkan. MULE untuk transport adalah kendaraan seperti truk yang dirancang untuk membawa perlengkapan dan peralatan. MULE counter-ranjau untuk menemukan ranjau yang tertimbun dalm tanah dan dapat menetralkannya. MULE terakhir adalah Armed Robotic Vehicle-Assault (Light), atau yang membawa anti-tank missiles dan senapan mesin berat. Sementara MULE sepenuhnya mampu mengemudi sendiri, namun ia tidak memiliki kemampuannya sendiri. Ini hanya dapat dilakukan oleh operator kendaraan.


Kekuatan, logika & kepandaian

Salah satu aspek yang paling mengejutkan dari MULE UGV adalah hibrida listrik / diesel powerplant. Enam roda listrik masing-masing dihubungkan dengan motor listrik yang dapat memutar roda. Mesin diesel yang hanya terhubung ke generator listrik. Konfigurasi ini memungkinkan suspensi untuk memutar lengan suspensi dengan rentang yang besar, memungkinkan sebuah kemampuan maneuvering, termasuk kemampuan untuk menaiki beberapa hambatan dan menyebrangi jurang. MULE juga dapat mengangkat 2 rodanya dari tanah dan masih dapat berjalan atau meletakkan tubuhnya di atas tanah dengan enam ban di udara untuk mengurangi profilnya atau untuk pengadaan pemeliharaan. Sebagai bagian dari Army’s Future Combat System, MULE dirancang untuk dipertahankan dengan hanya 10 alat, yang dapat dipastikan akan menjadi bantuan besar untuk masa depan robot tentara mekanik.

Elektronik dan mekanik ini dikelola oleh sebuah cluster kecil yang berbasis Linux real-time komputer. Ada tiga set komputer: Autonomous Navigation System (ANS), the Vehicle Management System (VMS) dan Battle Command System yang dapat menampilkan misi perencanaan dan berbicara ke bagian dari sistim ketentaraan..

MULE dirancang untuk dapat mengikuti setiap aturan dalam ketentaraan, mereka harus dapat bergerak dalam formasi ataupun konvoi. Setiap kendaraan MULE dapat menjadi pimpinan formasi, dan setiap kendaraan lain yang tidak berpengemudi dapat mengikuti formasi atau konvoi. Dengan semua teknologi ini, kemampuan UGV di masa depan akan sama dengan kemampuan dari cerita fiksi Kitt, membuat para pasukan tentara menjadi “knight riders” masa depan.


Sumber: www.botmag.com


Links

Future Combat Systems www.fcs.army.mil
Wikipedia on Future Combat Systems www.wikipedia.org
Boeing www.boeing.com/defense-space
Global Security www.globalsecurity.org

Robot ‘Tukang Kebun’ Menanam, Memelihara, dan Memanen

robot tukang kebun

Menanam, memelihara, dan memanen buah-buahan dan sayur-sayuran tanpa harus repot merupakan janji dari diciptakannya robot yang sedang dikembangkan oleh Massachussets Institute of Technology.

“Sekarang kita sedang mengujinya dengan menggunakan tomat ceri,” kata Nikolaus Correll, seorang profesor di MIT, yang bersama-sama dengan para mahasiswanya mengembangkan robot tukang kebun.“Tetapi untuk masa depan, saya memperkirakan robot ini dapat melakukannya untuk segala jenis buah-buahan dan sayuran.”

Para ilmuwan menguji coba dengan menggunakan tomat ceri karena saat ini mereka hanya memiliki robot kecil. Robot ini didasarkan pada gerak sirkuler robotik Roomba pembersih lantai, dengan diameter 12 inchi. Pada bagian atas Roomba diletakkan lengan robotik dan on-board komputer, pada contoh ini menggunakan laptop DELL kecil. Sebuah lengan robotik, dilengkapi dengan kamera dan penjepit datar, yang bisa dipanjangkan hingga 31 inchi.

Robot berjalan ke tempat tanaman dan “kencing” pada sebuah pohon tomat untuk mengairinya. Kemudian robot bergerak ke pohon tomat lainnya dan menggunakan web cam untuk mengenali tomat dan menariknya dengan pencapit.

Robot ini dimulai sebagai sebuah proyek untuk mengajar para mahasiswa MIT mengenai robotik. Manusia mungkin dapat dengan mudah berjalan dan mengambil tomat pada pohon, tetapi dengan tugas yangsama, merupakan hal sulit bagi sebuah robot. Memutuskan dari tomat yang sudah masak berdasarkan warna merahnya, menerapkan jumlah tekanan yang tepat untuk menarik tomat tanpa merusaknya, dan memelintirnya untuk mencabut tomat merupakan segala ketrampilan yang harus diajari pada robot.

Robot tukang kebun ini “mengkombinasikan banyak gerakan autonomous robotik: pengendalian, penglihatan, dan gerakan,” kata Correll. “ Saya selalu berpikir ini akan menjadi proyek ilmiah yang baik untuk diajarkan.”

Robot tukang kebun membantu para mahasiswa untuk mempelajari software dan hardware teknik dasar, tetapi pertanian juga merupakan bisnis yang besar.

Sanjiv Singh, seorang profesor di Carnegie Mellon University, telah mengembangkan robot-robot yang digunakan bagi pertanian dalam skala besar. Singh mengatakan ada banyak keuntungan bagi robot di dalam bidang pertanian dan perkebunan, mulai dari perkawinan sampai pemanenan, yang dapat membuat pertanian menjadi lebih cepat dan efisien.

“Kita tidak akan menyerahkan tugas manusia ke robot dalam sekali jalan,” kata Singh. “Ini akan membutuhkan sedikit perbaikan untuk proses penanaman secara menyeluruh. Tetapi saya sangat tertarik tentang harapan adanya berbagai mesin di dalam pertanian. Untuk banyak alasan, hal ini merupakan hal yang benar untuk dilakukan, dan juga merupakan alat edukasi yang fantastik.”

Di masa depan robotik perkebunan dari tim MIT berharap untuk mencoba jenis buah-buahan lain yang dapat dijadikan tantangan, seperti stoberi yang ditanam di tanah ataupun jeruk bonsai, yang tidak dapat berubah posisinya meskipun tanaman ini tumbuh.

Jika kamu memiliki sebuah taman dengan pohon-pohon kecil, jangan berharap untuk membeli robot ini dalam waktu dekat. Perlu banyak perbaikan untuk membuat sistim yang lebih baik, dan harga masing-masing robot diperkirakan $2,500. Tetapi dalam beberapa tahun lagi, robot ini dapat menjadi kenyataan.

© 2009 Discovery Channel

Sumber: www.msnbc.com

Robot Pembersih Dapur

robot pembersih dapur
Tantangan readybot, sebuah klub non-profit dari para insinyur dan desainer senior yang bermarkas di Silicon Valley, California, telah menciptakan sebuah prototipe robot yang mampu membersihkan dapur. Robot ini dilengkapi dengan 2 lengan berukuran lengan manusia, readybot ini mampu mengangkat berbagai macam benda, membuang sampah ke tong sampah, bahkan memasukkan serta membereskan piring ke mesin pencuci piring. Menurut pengembangnya, robot lamban yang tangkas ini dapat mengerjakan sampai 40% segala kegiatan rumah tangga sehari-hari. Tidak ada keraguan lagi bahwa readybot merupakan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan, dan perusahaan memperkirakan bahwa robot ini akan tersedia bagi masyarakat selambat-lambatnya tahun 2010.

Apa yang menjadi konsep awal dari terciptanya robot ini? ”Kami berpikir bahwa manusia menginginkan sebuah robot yang dapat membersihkan dapur”, komentar dari Tom Benson – pimpinan tim.

Readybot dibentuk dari kotak enamel yang dipasang roda-roda, antena yang berfungsi seperti kamera, dan 2 lengan berukuran lengan manusia. Meskipun cukup sederhana, robot ini dapat dengan cepat meninggikan dirinya sampai setinggi manusia ketika diaktifkan, sehingga robot ini dapat menjangkau lemari-lemari serta meja pada dapur. Sebagai tambahan, robot ini juga dilengkapi dengan beberapa alat, yang dapat digunakan untuk kegiatan bersih-bersih. Readybot bergerak sangat lamban, bertujuan agar tidak membahayakan anak kecil, binatang peliharaan, serta manusia yang berada di dekatnya.


image0024

Secara umum, readybot menggunakan software-software yang telah ada, yang dikombinasikan dengan pengendalian otonomus dan pengoperasian jarak jauh. Software didasarkan pada teknik praktikal intelijensi buatan, yang didapat dari penerapan sebelumnya. ”Kami mengkombinasikan beberapa shareware alogaritma untuk mengendalikan gerakan dan lokalisasi robot dalam ruangan, dan untuk mengenal dan menentukan aksi bagi objek yang terlihat di atas meja. Komponen-komponen ini dihubungkan custom written - robot dengan lengan dan sistim pengoperasian objek (RAO).”


Sumber: thefutureofthings.com

Melawan Autisme dengan Robot

Dua tahun lalu, sebuah robot berbentuk spongiform kuning bernama Keepon menjadi sensasi kecil di YouTube ketika salah satu penciptanya memrogramnya untuk melakukan tari squishy, twisty dalam lagu the Spoon “I Turn My Camera On.” Video ini telah mengumpulkan lebih dari 2 juta hits. Sekarang pengurus Keepon, Marek Michalowski, Ph.D seorang mahasiswa bidang robotik di Carnegie Mellon University, dan Hideki Kozima dari Universitas Miyagi di Jepang, akan mengalihkan perhatian Keepon menjadi tugas yang lebih serius: untuk mempelajari bagaimana anak-anak dengan sindrom autis (autism spectrum disorders /ASD) berinteraksi sosial dan untuk melihat apakah robot ini dapat membantu dalam terapi.

keepon

Keepon hanyalah satu dari sekian banyak robot baru yang peneliti gunakan untuk belajar dan untuk membantu anak-anak dengan ASD. Robot-robot ini melakukan segala macam hal mulai dari mempelajari interaksi sosial anak-anak dan kondisi emosional mereka untuk menarik mereka keluar secar sosial.

Anak-anak dengan ASD seringkali bermasalah dengan ”gerakan” bahasa tubuh dan ekspresi wajah mereka dalam melalukan percakapan. Membaca maksud dari orang lain dan mengenal emosi mereka sendiri dapat menjadi sebuah perjuangan dan anak-anak ini menjadi sering diabaikan secara emosional dan sosial.

Satu dari setiap 150 bayi yang lahir di US diperkirakan akan mengalami ASD. Perawatan ASD mengkombinasikan berbagai macam terapi – mulai dari hal yang berhubungan dengan tingkah laku, pendidikan, fisik, pekerjaan, dan cara bicara – hal ini memerlukan biaya dan tidak selalu efektif. Setelah mengetahui bahwa anak dengan ASD lebih dapat berinteraksi dengan robot daripada manusia, para peneliti mulai mengembangkan robot yang lebih ekspresif dan interaktif yang dapat membantu mereka untuk mempelajari dan menciptakan terapi yang lebih efektif bagi anak-anak.

Keepon perlahan melakukan goyang boogie dan hal ini sederhana, penampilan yang aman (tinggi 5 inchi, elastis, menyerupai 2 bola tenis yang ditumpuk) membuatnya sangat sempurna untuk berinteraksi sosial dengan anak-anak. Tidak berlengan dan berkaki, hanya memiliki 2 mata dan 1 hidung, Keepon mengekspresikan dirinya dengan 4 gerakan: mengangguk, berputar, bergoyang, dan bobbing.

Bagaimanapun, Keepon memiliki kamera di balik matanya, serta mikrofon yang tersembunyi di dalam hidungnya. Peneliti Michalowski dan Kozima telah mempelajari anak-anak pra sekolah penderita ASD di Jepang dan mereka menemukan hal menarik saat robot menarik anak-anak untuk menjangkau lingkungan sosial yang baru.


Sumber: www.popsci.com

Robot yang Ramah

wizkid

Frederic Kaplan, seorang peneliti di EPFL (Ecole Polytechnique Federale de Lausanne, Switzerland) dan Martino d Esposito, seorang perancang perindustrian yang mengajar di ECAL (The University of Art and Design at Lausanne), bekerja bersama-sama pada disain dan pembentukkan wizkid. Mereka akhirnya mendirikan laboratorium EPFL + ECAL , untuk mendukung proyek wizkid.

Satu dari hal-hal baru yang ada pada Wizkid yaitu wizkid dibuat non-statis dan dapat mengatur dirinya sendiri ke orang yang berinteraksi dengannya. Ketika robot menerima sebuah respon dari seseorang, ia dapat mengekspresikan berbagai macam reaksi – mulai dari ekspresi terkejut, senang, dan bingung. Wizkid belajar untuk mengenali orang yang berbeda dan untuk bereaksi dengan cara tertentu sesuai dengan suasana. “Wizkid membuat kita menjauh dari keyboard dan kembali ke dunia nyata,” Kaplan menjelaskan. “Tidak seperti sebuah komputer pribadi, ia tidak memaksa manusia untuk menyesuaikan diri, dan hal ini didasarkan pada sifat sosial dan multi-user”.

Wizkid terdiri dari pembungkus yang terbuat dari bahan elastan-polyamide, dengan rangka aluminium dan plastik polikarbonat. Ia dilengkapi dengan 2 microphone, WIFI, bluetooth, IR receiver/ emitter, sebuah RFID reader, sebuah muka dan sistim untuk mengenali obyek, robotik ditampilkan dengan kamera dan dapat diprogram di URBI. Sebagai tambahan, perkembangan pergerakan membuat Wizkid berkembang dengan sebuah cara open-ended. Cara “Halo” yang unik dengan bertatapan muka, memungkinkan orang untuk berinteraksi dengan Wizkid dan melihat dirinya sendiri di dalam kaca sejenis kaca pembesar. Sepanjang adanya pantulan dirinya sendiri, penggunan dapat melihat perbedaan element interface, yang bisa dipilih dengan lambaian tangan. Robot ini dapat mengekspresikan dirinya dengan mengangkat atau menurunkan “alisnya”, yang terdiri dari 2 strip horizontal. Wizkid dapat menyimak pembicaraan dan mencoba untuk menciptakan hubungan dengan pembicara, bermain dengan anak-anak, mengambil foto secara otomatis saat acara kumpul bersama, atau sebagai sekretaris di kantor.

Dirancang untuk memikat manusia, wizkid dapat melakukan berbagai macam tugas, seperti memutar CD yang kamu pegang, bermain game, memerhatikan interaksi antar manusia dan bahkan mempelajari kebiasaanmu dengan tujuan untuk menjaga pilihanmu. Robot ini juga dapat diatur untuk diperlakukan sebagai sebuah alat ataupun tidak sama sekali.


Sumber : thefuturofthings.com

Robot Pemadam Kebakaran

robot-pemadam-kebakaran

OLE (singkatan dari “Off-road Loeshenheit”, yang berarti “peralatan pemadam kebakaran off-road” dalam bahasa jerman) merupakan sebuah produk industrial dari studio desain University of Magdeburg-Stendal. Robot dilengkapi dengan tangki air dan pemadam api – bertugas sebagai agen pemadam, OLE bergerak otomatis dan dipandu oleh GPS, kecerdasan indera perasa, inframerah dan sensor panas. Profesor perancangan Ulrich Wohlgemuth, bersama dengan para ahli biologi dan manager sistim robot Oliver Lange, para mahasiswa dan anggota dari firma Transluszent, digabungkan dalam 1 konsep, diinspirasi oleh Armadillidium vulgare.

Pelindung luar OLE merupakan bahan anti api. Keenam kakinya memiliki kemiripan pelindung. “Dapat berjalan akan menjadi baik, tetapi secara umum hal ini tidak berguna bagi robot. Alam menciptakan cara berjalan karena ini tidak dapat ditemukan pada sistim transportasi pada darah. Pada kasus ini, jika kamu memiliki roda-roda, kamu akan selalu melakukan kontak dengan tanah. Konsep yang mendasari OLE adalah ia menggali dan berada di dekat panas. Kaki-kaki tidak selalu bersentuhan dengan panas,” kata Lange. Dan dari perspektif secara robotik, 6 kaki merupakan jumlah yang sempurna, menghasilkan stabilitas dan membuatnya menjadi mudah dalam melakukan penghitungan titik-titik pergerakan.

Perancangnya menyarankan 2 cara yang berbeda pada OLE dalam melakukan tugasnya. Ide pertama yaitu menempatkan robot pada titik potensial dekat kota dan daerah perkemahan, dimana mereka akan meninggalkan sisa-sisa pembakaran dari api unggun, menunggu sensor mereka untuk merasakan api dari radius setengah mil. Ide lainnya yaitu bagi bot untuk melakukan pengawasan di hutan, yang secara aktif akan mencari percikan api, meskipun kendala pada baterai dan rintangan di hutan akan membatasi daya jangkaunya.

Wohlgemuth mengatakan OLE dibuat dari keramik yang tahan api yang berasal dari compound fiber yang dapat memiliki ketahanan hingga suhu 1,850ºF. Satu OLE berharga $125,000 dan $200,000 dan memiliki berat antara 150 sampai 200 pon. Pada kasus ini, jika ada orang yang ingin mencuri satu dari mereka dari dalam hutan, sebuah rambu GPS pada board dapat digunakan untuk melacaknya.

Para ahli pemadam kebakaran hutan sangat menerima OLE, dengan adanya suatu kepercayaan bahwa hal ini akan menjadi pasukan yang lebih baik dibandingkan para pemadam kebakaran. Margaret Simonson, peneliti api pada SP Technical Research Insitute di Sweden, mengatakan bahwa robot akan sangat baik digunakan untuk mengarahkan udara – yang akan mengalahkan kru pemadam kebakaran. Dan Henrik Bygbjerg dari Danish Institute of Fire and Security Technology menyangsikan robot ini dapat menjauhkan segala sesuatunya yang berada di dekat api.

Tidak ada rencana untuk memproduksi OLE secara massal, tetapi perancangnya percaya bahwa hal ini akan menjadi lebih praktis dari kedengarannya. Kebakaran api di Eropa membakar sekitar 1.25 juta m² setiap tahunnya. Dengan angka tersebut, sebuah usaha efektif dari robot dalam pengendalian terhadap api mulai terdengar menarik dengan kisaran harga yang mendekati harga jual OLE.


Sumber: popsci.com

Fukitorimushi – Robot Pembersih Lantai

robot-pembersih-lantai

Jepang merupakan satu dari sedikit negara dimana kita dapat menemukan produk-produk yang aneh. Sekarang, ada sebuah produk pembersih lantai baru yang disebut Fukitorimushi.

Fukitorimushi dalam bahasa Jepang berarti ”kutu pembersih” dan ini merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh robot ini. Fukitorimushi bergerak merayap seperti cacing atau siput, yang baru-baru ini dikembangkan dengan menggunakan bahan penyerap dari serat fiber. Robot dikembangkan oleh Panasonic dan kain nanofiber dikembangkan oleh Teijin Ltd.

Di bagian depan robot memancarkan cahaya putih yang digunakan untuk mendeteksi area yang kotor. Saat area yang kotor ditemukan, robot akan memancarkan cahaya merah dan seketika itu juga akan membersihkan area tersebut. Setelah bersih, Fukitorimushi akan kembali ke tempat pengisiannya (charging dock).

Teknologi kain yang digunakan disebut Nanofront merupakan serat polyester yang memiliki diameter 700 nanometer atau 1/7500 dari ketebalan sebuah rambut. Menurut Teijin, kain ini memiliki area permukaan dan struktur pori-pori yang memiliki keunggulan dalam menyeka dan menyerap air dibandingkan dengan kain konvensional lainnya.


Sumber: dailytech.com

HEXBUG Robot Mikro Berbentuk Semut

hexbug

HEXBUG sebuah robot yang menyerupai semut yang memiliki enam kaki. Enam kaki semut tersebut sebenarnya merupakan sebuah alat seperti roda-roda yang membantu memberinya kecepatan melewati lantai ataupun karpet. Disain unik kakinya membuat hewan kecil ini 10 kali lebih cepat dibandingkan makhluk berkaki enam lainnya. Robot ini diprogram untuk menggunakan sensor sentuhan di bagian depan dan belakang untuk mendeteksi dan mengadakan gerakan dengan cepat saat terdapat rintangan.

Sejarah dari robotic atau mainan mekanik dapat ditelusuri melalui Leonardo da Vinci, dengan disain robot pertamanya yang berbentuk manusia pada tahun 1495. Mainan robot telah mengalami perkembangan dan sedikit perbaikan sejak munculnya model da Vinci hingga mainan robot pertama kali diproduksi tahun 1939 ketika Westinghouse menciptakan Elektro, manusia yang menyerupai robot, dan Sparky, robot anjingnya. Versi yang lebih kecil, Omnibot 2000, merupakan robot mainan yang dikembangkan selama pertengahan 1980-an. Mainan yang lebih familiar, Furby, diproduksi secara massal, dan menjadi sangat populer di sekitar tahun 1998 – ini adalah robot pertama yang berbentuk hewan peliharaan yang menggunakan sensor sebagai alat untuk berinteraksi dengan lingkungan.

HEXBUG yang merupakan kelanjutan dari robot berbentuk ”hewan peliharaan”, pertama kali diperkenalkan sekitar tahun 2007 dan meraih penghargaan iParenting Award sebagai produk terbaik tahun 2009. Belakangan ini, mainan robot telah menemukan tempat di dalam masyarakat kita, apakah mereka lembut dan berbulu halus, ataupun, seperti HEXBUG , yang merupakan robotik secara keseluruhan dengan rangka plastik.

Semut HEXBUG tersedia dalam 5 warna (merah, biru, hijau, pink, dan orange) dengan harga $9.99. Harga hewan robotik lainnya yaitu $9.99 bagi HEXBUG original, $14.99 untuk bentuk kepiting, dan $19,99 untuk bentuk cacing. Makhluk kecil ini dapat merespon adanya sentuhan, suara, ataupun sinar, hanya bentuk cacing yang dilengkapi dengan remot control inframerah untuk pengendalian yang responsif. Semua robot HEXBUG tersedia secara eksklusif di Radio Shack.


Sumber: thefutureofthings.com

Robot Bartender yang Tegas

news4_0

Sebuah penemuan dari mahasiswa seni Joe Saavedra, SOBEaR menggabungkan sebuah sensor alkohol, sebuah microchip yang terprogram (chip ATmega168 yang disolder ke sirkuit PCB), dan sebuah boneka panda yang biasa anda peluk setiap malam. Sekali anda menghidupkan SOBEaR dan meniupkan nafas anda di mukanya, hal itu dapat memberikan penilaian seberapa tinggi kadar alkohol dalam nafasmu (dalam pengaruh minuman alkohol) dengan skala 1 sampai 6, dan menunjukkannya dengan menggunakan sebuah warna dalam tingkatan skema. Jika ia berpikir anda belum mabuk alkohol, ia akan menuangkan anda segelas minuman, lagi, dan lagi.

SOBEaR masih dalam fase prototipe. Saavedra mengatakan ia membuat pandanya untuk memberinya “sebuah informasi nyata”. Dengan keimutannya diharapkan dapat melindunginya dari serangan pemabuk berat yang marah, SOBEaR mungkin memerlukan Saavedra selanjutnya dalam menciptakan sebuah rantai-menggunakan bouncerbot untuk membuatnya lebih aman.


Sumber: popsci.com

Robot Meminjam Teknologi Kedap Air dari Kaki-kaki Serangga untuk Berjalan di atas Air

waterdroplet

Sebuah robot yang dapat berjalan di atas air merupakan sebuah keajaiban yang selangkah lagi akan menjadi kenyataan, berterimakasihlah kepada para peneliti yang belajar dari alam dengan karyanya water strider. Berjalan di atas air mungkin seperti sebuah kekuatan super dan para ilmuwannya memberi nama hasil karya dari kaki-kakinya: super-hydrophobia.

Kaki-kaki hydrophobic yang dapat mengapung di atas air, dan kaki-kaki super ini telah dicoba oleh para ilmuwan untuk disimulasikan dengan komputer super. Profesor ilmu kimia di University of Nebraska-Lincoln Xiao Cheng Zeng telah bekerja sama dengan para ahli dan komputer super di RIKEN Institute Jepang, Takahiro Koishi, Shigenori Fujikawa, dan Toshikazu Ebisuzaki dan Kenji Yasuoka dari Keio University.

Water strider dan organisme-organisme lainnya yang memiliki kaki super-hydrophobic dengan 2 tingkatan struktur: sebuah permukaan berlendir yang membuatnya menjadi hydrophobic dan sebuah lapisan yang ditutupi dengan rambut-rambut mikroskopis seperti folikel yang dapat mendorongnya menjadi super-hydrophobic. Folikel-folikel ini dilapisi dengan rambut-rambut yang lebih tipis, dan secara keseluruhan dapat kedap terhadap air.

Para ilmuwan telah mempelajari fenomena ini sejak tahun 1930-an, dan penelitian ini telah mencapai sebuah tingkatan baru. Menggantikan saluran pada permukaan-permukaan yang berambut dan belendir, para ilmuwan merancang sebuah simulasi “hujan” virtual dengan tetesan butiran-butiran air yang terdiri dari ukuran yang berbeda-beda, dengan kecepatan yang berbeda pula, pada permukaan yang ditanami tiang-tiang dengan berbagai macam ketinggian dan lebar, serta dengan jarak yang berbeda antar tiang.

Mereka sedang mengkonfigurasikan tiang-tiang dengan tepat yang akan menjaga semua tetesan air agar tidak jatuh di antara mereka dan dengan begitu akan menjaganya agar tetap jauh dari permukaan yang berlendir. – perbedaannya semata-mata hanya antara hydrophobic dan super hydrophobic. Setelah puluhanribu kali percobaan, mereka menemukan adanya sebuah ketinggian dan penempatan tiang yang sangat kritis.

Teknologi yang sama ditemukan pada kelopak bunga yang dapat membuat air menggelinding di atasnya; idenya adalah penelitian ini memungkinkan hasil karyanya ini dapat membersihkan permukaannya sendiri. Kita tidak perlu membersihkannya lagi, mencucinya, dan robot-robot kita akan dapat dapat dengan sendirinya berjalan di atas air.


sumber: www.popsci.com

Prototipe Robot Pemantau Erupsi Gunung Berapi

Prototipe Robot Pemantau Erupsi Gunung Berapi Berbasis Deteksi Suhu Menggunakan Telemetri Modulasi Amplitude Shift Keying

volcano
Tahukah kamu robot juga bisa mendaki gunung berapi untuk mengirim data-data pengukuran gunung berapi? Tentu saja ini bertujuan agar manusia tidak perlu susah-susah pergi ke atas gunung berapi untuk melakukannya. Selama ini alat pengukur suhu secara telemetri pada gunung berapi diletakkan secara langsung oleh manusia, yang tentunya dapat membahayakan keselamatan, karena daerah gunung berapi permukaannya tidak rata serta mengeluarkan berbagai macam gas yang dapat mengganggu kesehatan, terutama pernapasan. Sehingga, robot menjadi salah satu solusi yang dapat diaplikasikan. Tanpa membahayakan keselamatan, tetapi pengukuran dan pengamatan pada daerah gunung berapi tetap dapat dilakukan.

Robot beroda pendaki gunung dengan kendali remote kontrol secara wireless ini dirancang sebagai prototipe sistem deteksi untuk menelusuri titik-titik pemantauan pada gunung berapi. Pengiriman data-data pengukuran suhu ke bagian penerima dengan jarak yang jauh, menggunakan sistem telemetri dengan modulasi Amplitude Shift Keying (ASK).

Apakah telemetri itu ? Telemetri adalah proses pengukuran parameter suatu obyek (benda, ruang, maupun kondisi alam), yang hasil pengukurannya di kirimkan ke tempat lain melalui proses pengiriman data baik dengan menggunakan kabel maupun tanpa menggunakan kabel (wireless), selanjutnya data tersebut dimanfaatkan langsung atau digunakan untuk keperluan analisa. Secara umum sistem telemetri terdiri atas enam bagian pendukung yaitu objek ukur, sensor, pemancar, saluran transmisi, penerima dan penampil/display. Modulasi ASK dalam konteks komunikasi digital merupakan suatu proses modulasi pada dua atau lebih tingkat amplitudo diskrit sinusoidal.

Suhu di sekitar gunung dideteksi dengan menggunakan sensor suhu LM35 [1]. Mikrokontroler yang digunakan adalah AVR ATMega8535 [5], sebagai pengolah data suhu yang dipancarkan dengan sistem ASK menggunakan modul TLP434A [6] dan data input remote kontrol untuk mengendalikan robot. Blok diagram sistem pemancar suhu dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Blok Diagram Sistem Pemancar Suhu

1

Data sinyal dari remote dibaca oleh infrared receiver [2] kemudian diolah pada mikrokontroler untuk memberikan perintah pada IC L293D [3] sebagai penggerak motor DC. Ada lima input sinyal remote yang akan diolah sebagai penggerak robot ke arah depan, belakang, kanan, kiri, atau berhenti. Blok diagram kendali robot dengan remote kontrol dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Blok Diagram Sistem Kendali Robot

2

Data yang sebelumnya telah diubah ke dalam bentuk gelombang radio didemodulasikan ASK kembali dengan menggunakan modul RLP434A [6]. Blok diagram sistem penerima data suhu dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Blok Diagram Sistem Pemancar

3

Output RLP434A dihubungkan ke IC MAX232 [4], dan dengan menggunakan kabel DB9 dihubungkan ke port serial RS232 pada komputer, untuk kemudian ditampilkan data suhu pada program antarmuka dengan menggunakan Visual Basic 6.

Program antarmuka tersebut dapat menampilkan data real-time suhu yang dipancarkan oleh robot. Tabel pada antarmuka terdiri dari tanggal, jam, dan waktu pengukuran, sehingga analisis data akan lebih mudah dilakukan. Data pada tabel juga dapat disimpan dalam basis data pada Microsoft Excel, yang dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut terhadap aktivitas gunung berapi yang dipantau.

Gambar 4. Program Antar Muka Robot Akuisisi Suhu

4

Untuk robot pemantau, masih harus dilakukan pengembangan lebih lanjut agar dapat melewati daerah gunung berapi dan masih harus dilengkapi dengan komponen dan peralatan lain, antara lain: 1. sensor gas yang diperlukan seperti CO2, H2S, HCl, SO2, dan CO sebagai faktor-faktor lain yang dapat menjadi tanda kemungkinan terjadinya erupsi; 2.kamera dan GPS pada robot untuk agar daerah yang dilewati robot dapat dilihat dan lokasi robot berada dapat terus diamati; 3. modul telemetri dengan jarak yang lebih jauh, agar lokasi tempat pemantauan dapat berada di tempat lain yang lebih aman dan jauh dari kawasan gunung berapi.

Gambar 5: Robot Pemantau Erupsi Gunung Berapi Berbasis Deteksi Suhu menggunakan Telemetri

5

Gambar 6: Bentuk Fisik Alat Bagian Penerima Telemetri

6


Sumber : http://ndoware.com

Robot Baru yang dapat Membuka Pintu, Men-cas Dirinya Sendiri

DoorOpen-250

Bagi mereka yang khawatir mengenai masa depan dystopian dimana manusia dilayani para robot sebagai tuan, selalu ada suatu alat pada otonomi robot: sumber daya. Jika ada baterai pada Roomba atau energi pada sebuah predator jantan, robot selalu bergantung pada manusia untuk kebutuhan energinya. Sekarang, para robot dihadapkan dengan situasi kemandirian dibandingkan dengan sebelumnya.

Seperti yang diaporkan dalam The New York Times, Perusahaan Willow Garage telah berhasil menciptakan sebuah robot yang dapat menjelajah bangunan perkantoran dalam rangka pencarian outlet elektrikal, dan kemudian mengkoneksikan dirinya untuk mengisi energi dalam dirinya tanpa bantuan dari manusia, robot ini dikenal dengan PR2, merupakan robot pertama yang mengkombinasikan 2 fitur ini, dan mewakili sebuah peristiwa penting dalam otonomi robot.

PR2 menggunakan sebuah kombinasi dari laser pelacak dan kamera untuk menjelajahi Americans with Disabilities Act compliant Office (tangga yang minim dan knob pintu yang bulat membuatnya menjadi semakin mudah untuk robot ini). Para insinyur Willow Garage juga memrogram PR2 untuk menghindari pintu-pintu yang terkunci, dan terus bergerak menuju outlet listrik lain yang lebih mudah dijangkau.


Sumber: www.popsci.com

Robot Ubur-Ubur yang Bisa Berenang

jellyfish

“Ubur-ubur merupakan satu dari banyak hewan laut yang menakjubkan, yang dapat melakukan sebuah tarian spektakuler di dalam air,” penjelasan dari Ir. Sung-Weon Yeom dan II-Kwon Oh dari Chonnam National University di Korea. Belakangan ini, Yeom dan Oh membuat sebuah robot ubur-ubur yang menirukan bentuk lengkung dan perilaku dan pergerakan unik dari ubur-ubur hidup.

Seperti yang dijelaskan oleh para peneliti, perbaikan dari electro-active polymer (EAP) memungkinkannya untuk mencapai perilaku biomemetik saat ubur-ubur berenang untuk diaplikasikan pada robot ini/ Salah satu tipe spesifik dari EAP, ionic polymer metal composites (IMPC), dapat digunakan untuk membuat lebih nyata perilaku yang seharusnya seperti kerja otot, menunjukkan adanya lekukan di bawah tekanan rendah. Material otot memiliki beberapa keuntungan bagi biomemetik robot, seperti keserasian, efisiensi energi yang tinggi, pengendalian terkontrol, dan pergerakan yang lebih tenang. Dalam studi ini, para peneliti menggunakan material ini, secara permanent membentuknya untuk menirukan kepala ubur-ubur hidup (bagian atas dari ubur-ubur yang berbentuk setengah bola).

“Ini merupakan robot ubur-ubur pertama yang dibuat berdasarkan pada electro-active polymer otot tiruan,” Oh memberitahukan. “Mereka dapat digunakan sebagai robot penghibur, mikro/nano-robot, dan robot biomedis dalam waktu dekat ini.”

Ubur-ubur hidup, penulis menambahkan, memiliki berbagai macam ukuran mulai dari yang berdiameter beberapa inchi hingga ukuran 7 kaki. Tapi semua ubur-ubur memiliki kesamaan dalam mekanisme dalam berenang. Dengan mengkontraksikan kepalanya, hewan ini mengurangi ruang kosong yang berada di bawahnya, mendorong air keluar melalui sebuah bukaan terbawah dekat mulut dan tentakelnya. Gerakan ini memungkinkan ubur-ubur untuk mengendalikan dirinya bergerak secara vertical. Kemampuan ini sangat penting, sejak ubur-ubur merupakan hewan yang sensitive terhadap cahaya dan lebih memilih laut yang lebih dalam saat hari masih terang. Meskipun ubur hidup-hidup dapat bergerak secara vertikal, mereka secara pasif juga bergantung pada samudera, gelombang, dan angin untuk gerakan horizontalnya.

Penelitian sebelumnya mengenai gerakan ubur-ubur hidup menemukan bahwa jika otot hewan ini mendorong bagian kepalanya untuk berkontraksi pada frekuensi yang cukup besar, maka lebih sedikit energi yang digunakan untuk bergerak. Dalam studi mereka, para peneliti menirukan rangsangan alami dan memperbaiki banyak proses dari ubur-ubur hidup. Mereka menemukan bahwa pernafasan periodic memberikan sinyal yang memungkinkan robot ubur-ubur untuk mendapat daya apung yang besar untuk bergerak ke atas dengan cepat; sebagai perbandingan, sinyal sinusoidal harmonis tidak mendorong robot untuk bergerak ke atas. Secara keseluruhan, studi mereka menunjukkan bahwa bentuk lengkung dari IPMC dapat digunakan untuk membuat sebuah robot ubur-ubur yang dapat menirukan cara gerak ubur-ubur hidup dengan sempurna. Oh menambahkan, di masa depan, ia berencana untuk mengembangkan biomemetik robot ubur-ubur tiruan yang diintegrasikan dengan self-powered actuator dan sensor-sensor, seperti sistim pengendalian otomatis.


Sumber: physOrg.com

Robot Pembuat Ramen

ramen-comp

Pernahkah anda memakan semangkuk ramen? Pernahkah anda membayangkan jika ramen yang anda makan dibuat oleh sebuah robot? Dan bagaimanakah rasanya? Anda penasaran?? Jangan tunda lagi waktu anda untuk pergi ke Jepang dan mencicipinya… ;)

Mengkombinasikan 2 kekuatan terbesar Negara Jepang yaitu makanan dan teknologi, sebuah toko mie dengan ahli elektroniknya sendiri, menciptakan sebuah robot yang dapat membuat semangkuk ramen dengan sempurna.

Untuk menciptakan robot tersebut memerlukan biaya sekitar 20 juta yen dan waktu 5 tahun bagi Yoshihira Uchida, sang pemilik toko, yang berusia 60 tahun. Sekarang para tamu di tokonya “Momozono Robot Ramen” di Minami – sebuah kota yang terletak 90 mil dari Tokyo, dapat membuat sendiri ramen mereka sesuai dengan selera masing-masing, mengatur segalanya mulai dari banyak tidaknya kecap dan garam yang mereka perlukan, untuk memperkaya rasa kuahnya. Ada sekitar 40 juta rasa yang mungkin dapat tercipta karenanya..

Ramen yang dibuat oleh robot ini kemudian dikirimkan ke koki yang menambahkan mie nya dan toppingnya, melalui sebuah ban berjalan. Keseluruhan proses memerlukan waktu 2 menit, waktu yang lebih singkat dibandingkan untuk merebus air bagi mie instant.

Robot ramen ini dibuat oleh sang penciptanya Uchida: memiliki latar belakang pendidikan elektronik – di sepanjang karirnya, ia bekerja di pabrik makanan bagian mesin pengemas mie, hingga masa pensiunnya tahun kemarin – selain itu ia sangat tergila-gila dengan mie. 10 tahun lalu ia membuka sebuah toko mie, dan setelah ia merasa dirinya tidak dapat memuaskan semua tamunya, tercetuslah ide membuat robot ramen.

Badan robot terbuat dari sejenis metal yang dirakit dan para tamu membantunya melakukan uji coba cita rasa. Setelah banyak terjadi kegagalan, seperti komputer yang rusak karena tersiram kuah – robot ramen melakukan penampilan perdananya dan membuat tokonya menjadi terkenal. Sekarang ia berkeinginan mengirimkan robot-robotnya untuk menaklukkan dunia, terutama dalam membuat semangkuk ramen.


Sumber: popsci.com

Robot Pembuat Sushi

Negara Jepang adalah negara yang paling maju dalam bidang teknologi dan tidak pernah berhenti berinovasi. Salah satunya yaitu teknologi robot, yang suatu saat nanti diharapkan dapat membantu mempermudah manusia melakukan aktivitas sehari-harinya. Dan baru-baru ini telah dikembangkan robot koki.

Robot Pembuat Sushi

6a00d8341c5d3253ef01156ff5a911970c-550wi

Jika anda tergila-gila makan sushi, kami tidak ragu bahwa robot ini akan sangat membantu.

Robot koki model M-4310 A ini dipamerkan di International Food Machinery and Technology Exhibition di Tokyo. Robot ini hanya dilengkapi dengan sebuah tangan seperti tangan manusia dan dapat memindahkan objek-objek kecil seperti sushi dan obat-obatan secara perlahan-lahan tanpa merusak dan menjatuhkan objek yang diangkutnya.

Dalam pameran tersebut, robot ini memamerkan keahliannya dalam memindahkan dummy sushi (tiruan sushi yang dibuat dari lilin), dan ini sangat memukau para pengunjung yang menyaksikannya.

Sumber: engadget.com

Robot Beroda Tiga-Mencoba Memecahkan Rekor Dunia

Evolta robot

Mobil balap melalui uji coba kemampuan selama 24 jam di sirkuit balap Le Mans, Perancis. Sekarang sebuah robot keluaran Panasonic yang diberi nama Mr.Evolta akan mencoba untuk memecahkan rekor bagi kendaraan beremot kontrol, dengan kecepatan 1.3 km/jam.

Robot beroda tiga ini harus bertahan sekitar 6 putaran dari 4 km sirkuit Le Mans selama waktu yang diperlukan. Robot ini akan dinavigasi dengan mengikuti sinar inframerah yang dipancarkan melalui kendaraan pemancar sinar yang berjalan di depannya.

2 baterai evolta AA akan menjadi kekuatan robot. Baterai-baterai ini sebenarnya memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan sel alkaline, dengan ukuran yang sangat efisien yang memungkinkan volume baterai yang dapat digunakan bagi penggunaan yang aktif menjadi lebih besar.

Tetapi peserta kecil ini menghadapi banyak tantangan unik karena postur tubuhnya yang mungil. Tomotaka Takashi, sang pencipta robot, mengatakan bahkan serangga dapat menghadirkan sebuah masalah, karena menghalangi sinar inframerah yang dipancarkan. Selain itu, ada juga elemen-elemen alamiah yang juga harus dipertimbangkan.

“Ini hampir tidak mungkin untuk mengharapkan cuaca yang bersahabat selama 24 jam,” Takahashi memberitahu. “Ada kemungkinan turun hujan ataupun angin kencang.”

Aksi Mr. Evolta sebelumnya termasuk memanjat sebuah tali yang direntangkan lebih dari 1700 kaki di Grand Canyon. Dan jika berhasil dalam aksi kali ini, maka hal ini akan diklaim ke Guinness World Record dalam kategori jarak tempuh bagi sebuah kendaraan beremot kontrol.

Bagi kami, hal ini menyenangkan untuk melihat sebuah robot yang tidak sia-sia diciptakan, di saat dunia mengalami resesi, tak terkecuali bagi Pimpinan Baterai Panasonic.



Sumber: popsci.com

Robot Belajar untuk Berbohong Satu Sama Lain

robomadre

Pengembangan lebah pejantan pembunuh, membuat banyak orang khawatir dengan adanya robot pembunuh. Sekarang, jika hal tersebut bukanlah suatu hal yang buruk, kita harus mulai waspada dengan kebohongan dan kecurangan yang dilakukan oleh robot.

Dalam sebuah uji coba yang dilakukan di Laboratory of Intelligent Systems – Ecole Polytechnique Fédérale of Lausanne, Swiss, para robot dirancang untuk bekerja sama dalam mencari sumber daya yang bermanfaat dan menghindari sumber daya yang mengandung racun, diajarkan untuk berbohong satu sama lain dalam suatu usaha dalam menyembunyikan sumber daya tersebut.

Uji coba ini melibatkan 1000 robot yang dibagi ke dalam 10 kelompok yang berbeda. Setiap robot dilengkapi dengan sensor, sebuah sinar biru, dan 264-bit kode binary “genome” untuk masing-masing robot, yang memerintah bagaimana caranya untuk bereaksi terhadap rangsangan yang berbeda. Robot generasi pertama diprogram untuk menyalakan sinar saat mereka menemukan sumber daya yang bagus, yang membantu robot-robot lain dalam kelompok untuk menemukannya.

Para robot mendapat poin tinggi jika menemukan dan menaklukan sumber daya yang bagus, dan akan mendapat pengurangan poin jika terus berputar di sekitar sumber daya yang beracun. Poin genome tertinggi adalah 200 yang kemudian secara acak “dipasangkan” dan dimutasi untuk menghasilkan sebuah generasi baru dalam pemrograman. Dalam 9 generasi, para robot akan sangat mahir untuk menemukan sumber daya yang baik, dan berkomunikasi satu sama lain untuk mengarahkan robot-robot lain ke sumber daya baik yang lainnya.

Bagaimanapun, tetap ada sebuah batas pengambilan. Jumlah pengambilan sumber daya yang dibatasi menunjukkan bahwa tidak semua robot bisa mendapat keuntungan saat sumber daya tersebut ditemukan, dan kesesakan dapat dijauhkan dari robot yang pertama kali menemukannya.

Setelah 500 generasi, 60% robot dibentuk untuk menjaga sinar mereka tetap mati ketika mereka menemukan sumber daya yang bagus, mengambil semuanya hanya untuk mereka sendiri. Bahkan pada pemberitahuan selanjutnya, salah satu dari 3 robot dibentuk untuk mencari pembohong dengan mengembangkan perasaan curiga mereka pada sinar tersebut; merupakan kebalikan dari program asli mereka.

Sejauh ini, penelitian memiliki aplikasi lebih dalam menjelaskan evolusi dari perilaku mereka di alam daripada mengembangkan pemrograman baru bagi para robot.


Sumber: popsci.com

RIBA Robot Beruang Perawat

riba_1

RIBA – singkatan dari “Robot for Interactive Body Assistance” – yang dikembangkan oleh peneliti di Japan’s Institute of Physical and Chemical Research (RIKEN) dan Tokai Rubber Industries, Ltd. (TRI). Dirancang untuk membantu perawat untuk menggendong pasien ke dan dari tempat tidur mereka dan kursi roda (juga ke dan dari toilet), robot dengan bobot 180 kg ini dapat dengan aman mengangkut dan membawa orang dengan berat maksimal 61 kg.

Sambungan-sambungan pada lengan disatukan dengan susunan-susunan sensor tactile yang membantu mengoptimalkan pengangkatan dan membawa manusia. Untuk keamanannya, keseluruhan badan RIBA diselimuti dengan kulit lembut yang dibentuk dari foam urethane ringan yang dikembangkan dengan TRI. Kulit yang lembut ini dirancang untuk memastikan kenyamanan pasien saat mereka digendong RIBA. Sebagai tambahan, sambungan lengan dibuat lebih ramping– sedikit banyak seperti lengan pada manusia – lebih jauh lagi untuk menambahkan tingkat kenyamanan dan keamanan.

Robot beruang ini juga dapat mengenali wajah dan suara, serta merespon perintah yang disampaikan. Menggunakan data visual dan suara dari sekitarnya, RIBA dapat mengidentifikasi teman sekerjanya, menentukan posisi dari yang terdekat dan merespon secara fleksibel beradaptasi ke dalam lingkungan yang baru sesegera mungkin. Mesinnya beroperasi dengan tanpa ada suara bising, dan 1 set roda omni-directional memungkinkan robot untuk menavigasi ruang sempit yang ada di dalam rumah sakit dan fasilitas keperawatan.

riba_2

RIBA merupakan versi terbaru dari RI-MAN buatan RIKEN, sebuah asisten robot perawat yang dikembangkan tahun 2006 yang hanya mampu mengangkat boneka dengan berat 18.5 kg. Sebagai tambahan untuk memperkokoh kekuatan dan persepsi, RIBA dilengkapi dengan teknologi untuk mengolah informasi yang memungkinkannya untuk menganalisis data sekurang-kurangnya 15 kali lebih cepat dibandingkan RI-MAN. Ini memungkinkan RIBA untuk bergerak lebih cepat dan dengan kepercayaan diri lebih dari pendahulunya.

riba_3

Pencipta RIBA mengatakan mereka memilih penampilan beruang yang bersahabat untuk membuat pasien lebih tentram. Percobaan untuk membuat sebuah robot yang mirip manusia hanya akan menakuti orang-orang, mereka mengklaimnya dalam jumpa pers mereka.

RIKEN dan TRI berencana untuk menempatkan RIBA untuk bekerja di dalam rumah sakit dalam waktu 5 tahun lagi.

Sumber: pinktentacle.com